Guree.id, Lhokseumawe, 9 Mei 2020 Belajar Dari Rumah (BDR) sudah berjalan 8 minggu untuk semua jenjang Pendidikan. Apakah efektif, berapa persentase keaktifan peserta didik dalam daring dengan asumsi bahwa guru dalam kondisi siap, tidak ada kendala internal. Persoalannya adalah sejauhmana orang tua perduli terhadap BDR bagi putra-putrinya. Orang tua harus memberikan pendampingan penuh buat mereka dalam mensukseskan pembelajaran daring. Orang tua harus membangun komunikasi aktif dengan guru. Orang tua harus tahu jadwal pembelajaran sebagai fungsi kontrol bagi peserta didik. Kondisi hari ini waktu yang sangat tepat merajut kembali keharmonisan keluarga.
Memperbaiki kualitas kehidupan keluarga yang lebih mengarah kepada indahnya kebersamaan untuk menggapai harapan hidup yang lebih baik. Tidak ada lagi persoalan waktu, karena waktu itu cukup asal kita mau mempergunakannya. Selama ini mungkin bisa duduk satu meja makan hanya satu kali dalam 24 jam atau tidak pernah sama sekali dikarenakan waktu yang tidak mecing, maka saat ini peluang besar untuk memulai perubahan. Keluarga yang utama, jangan sia-siakan kesempatan yang ada ini dengan bertindak sebagai guru pendamping penuh bagi anak. Jalin komunikasi dengan guru dalam jaringan segitiga emas yaitu Guru, siswa dan Orang tua. Asumsi bahwa jika persepsi sudah sama ketiga unsur diatas maka pembelajaran daring akan maksimal dan berkualitas.
Orang tua menjadi keharusan menggunakan teknologi digital dalam pendampingan anak Belajar dari rumah. Gunakanlah semaksimal mungkin fasilitas digital dalam berkomunikasi positif dengan guru. Idealnya tidak masa Covid-19 komunikasi ini harus dibangun, tetapi dalam keadaan normal pun tetap harus dijalin dengan baik. Banyak persoalan siswa yang belum maksimal teridentifikasi jika tidak ada kerja sama dan komunikasi yang baik antara guru, siswa dan orang tua.
Bersyukurlah jika di lingkungan kita terkoneksi internet dan jaringan listrik dengan baik, bayangkan bagaimana saudara kita sebangsa dan setanah air yang luput dari semua jaringan, bagaimanakah mereka belajar.
Walaupun dalam perencanaan BDR diprediksikan berakhir 30 Mei, tetapi tidak tertutup kemungkinan sampai dengan akhir tahun 2020. Fakta menunjukkan kasus Covid-19 semakin hari semakin bertambah. Jika ini terjadi BDR otomatis diperpanjang, kita tidak bisa mengkambinghitamkan Covid-19, tidak boleh larut dalam persoalan tidak bisa belajar karena tidak normal. Guru, siswa dan orang tua harus cerdas dalam memanfaatkan teknologi digital seperti harapan Mas Menteri Nadiem, tentunya harapan kita semua bahwa "Dengan menggunakan teknologi dan menerapkan digitalisasi dalam pendidikan nasional akan dapat menciptakan perubahan yang berdampak dan tidak dapat diputarbalik". (Bisnis.com, 4 Mei 3020).
Penerapan dari Teknologi digital di masa Covid-19 akan berbekas dan terbiasa setelah Musibah Covid-19. Setiap orang yang bekerja di saat ini, bisa bekerja di mana saja dan kapan saja setelah pasca Covid-19, tidak lagi menjadi alasan dengan tidak berkantor. Dalam bidang pendidikan peserta didik lebih kreatif dan tren pengembangan diri lebih banyak ke arah teknologi digital. Mungkin perubahan seperti yang akan kita rasakan ke depan.
CEGAH DAN HINDARI COVID-19 DENGAN ARA HIDUP BERSIH DAN SEHAT DAN POLA HIDUP BEREH.
0 Comments