GUREE.ID, LHOKSEUMAWE, 23 Oktober 2020, Keberhasilan pelatihan sangat tergantung dari bagaimana sikap dan perilaku peserta dalam berpartisipasi selama pelatihan berlangsung. Perilaku-perilaku tersebut perlu diidentifikasi dan digerakkan agar pelatihan bisa produktif bagi semua peserta. Berikut perilaku-perilaku peserta yang sering diidentifikasi:
1.Sangat suka berbicara.
Peserta seperti ini bisa saja orang yang memang bersemangat atau orang yang sekedar ingin “pamer” ilmu. Orang seperti ini bisa saja orang yang banyak pengetahuannya dan ingin menunjukkannya, atau mungkin saja orang yang sifatnya seperti itu.
Jangan menghentikan semangat atau menyinggung perasaannya, karena mungkin saja belakangan anda akan membutuhkan masukan darinya. Tanyakan pertanyaan yang sulit atau tanggapi dengan “itu memang menarik tetapi coba bagaimana pendapat yang lain”. Semakin banyak orang ikut menanggapi, semakin mudah teratasi masalah orang yang ingin “show”.
2.Suka beradu pendapat.
Peserta seperti ini bisa saja memang sifatnya suka berkonfrontasi, atau sekedar mencela. Atau bisa juga sedang tidak suka dengan bahan tersebut atau kebetulan lagi tersinggung dengan satu masalah.
Bersikap tenang dan jangan sampai marah dan jangan sampai pula peserta lain memberi komentar yang memperparah keadaan. Coba cari suatu komentarnya yang bermanfaat lalu berikan persetujuan, dan kemudian teruskan bahan anda. Kalau ternyata dia memberi komentar yang jelas-jelas salah, lemparkan ke seluruh peserta. Dekati yang bersangkutan pada waktu istirahat dan cari tahu apa yang membuat dia marah.
3.Cepat tanggap dan suka menolong.
Orang seperti ini bisa saja memang sungguh suka memberi tanggapan, tetapi orang lain jadi tidak bisa ikut berbicara.
Ajukan pertanyaan kepada orang lain agar ikut berbicara, atau berterima kasih atas kontribusinya tetapi, “saya juga ingin mendengar dari orang lain”. Bila perlu gunakan bakatnya untuk sekali-sekali merangkum pendapat yang dikemukakan.
4.Suka bicara di luar konteks.
Ada orang yang sukanya membahas topik yang diluar pembahasan. Suka “keluar rel”.
Untuk orang seperti itu, dengarkan sebentar, lalu alihkan lagi ke jalur pembicaraan. Komentari dengan positip tetapi ingatkan “kita sudah menyimpang dari topik pembicaraan”.
5.Ada pengelompokan pendapat yang berbeda..
Ini bisa terjadi kalau ada dua atau lebih pendapat yang berbeda, lalu terjadi pengelompokan peserta.
Cari pendapat yang sama lalu tekankan kesamaan. Pusatkan perhatian peserta pada tujuan pembahasan. Kemudian tekankan bahwa kita tidak perlu setuju, karena bisa saja kondisi kita berbeda, tetapi ada baiknya kita dengarkan berbagai pandangan mengenai topik tersebut.
6.Berpandangan sempit.
Orang seperti ini tidak mau mencoba memandang dari sudut pandang yang lain, walaupun itu dari fasilitator. Bisa saja ini karena ada rasa curiga, atau belum bisa melihat titik pandang anda.
Lemparkan pandangan tersebut kepada seluruh peserta, dan biarkan ada adu pendapat. Tetapi tekankan bahwa waktunya terbatas untuk saat ini, dan bila ada waktu akan dibahas lagi. Sementara itu tekankan bahwa kita bisa saja: “agree to disagree” (=sependapat untuk tidak sependapat).
7.Keliru bahan.
Orang ini komentarnya tidak mengena pada materi. Tidak untuk menyimpangkan, cuma materinya keliru.
Jangan salahkan dia, tetapi diri sendiri: “Mungkin yang saya katakan tadi kurang jelas atau salah dimengerti”. Tetapi maksud saya:…, lalu ulangi pertanyaan atau pernyataan anda tadi.
8.Diskusi dalam diskusi.
Ada orang yang suka berbicara atau membahas dengan orang disampingnya, daripada mengemukakan kepada forum. Lama kelamaan ini bisa mengganggu anda dan peserta lain.
Ajukan pertanyaan gampang pada salah satunya, atau minta komentar atas apa yang baru saja diucapkan peserta lain atau anda. Atau bisa juga anda diam dan tunggu mereka selesai atau sampai mereka sadar bahwa peserta lain meminta perhatian mereka.
9.Sulit mengungkapkan pendapat.
Ada orang yang sulit mengungkapkan pendapatnya. Dia mengerti tetapi sulit baginya mengucapkan dengan kata-kata atau perlu bantuan orang lain.
Bantulah dia dengan mengungkapkan pendapatnya, lalu tanyakan apakah sudah seperti itu maksudnya. Kalau bisa pakai kata-kata yang dia ucapkan lebih baik lagi.
10.Jawaban yang jelas-jelas salah..
Peserta memberi jawaban atau mengemukakan pendapat yang jelas salah.
Tanggapi dengan cermat, jangan sampai peserta tadi merasa malu. Bawa jawaban ke jawaban yang benar tanpa harus menyalahkan.
11.Menanyakan pendapat anda.
Pertanyaan peserta kepada fasilitator adalah hal yang biasa: ingin tahu pendapat pribadi fasilitator akan suatu hal. Menjadi lain kalau anda beranggapan bahwa dia lagi menguji anda atau ingin melibatkan anda.
Kalau menyangkut masalah yang dia hadapi, hindari memberikan solusi. Ada saat memberikan jawaban langsung, tetapi mungkin baik meminta pendapat orang lain. Tunjuk dulu salah satu peserta lain untuk memberikan tanggapan.
12.Lebih suka diam.
Ada orang yang bosan, asal ikut, takut memberi pandangan, atau merasa superior.
Untuk melibatkan orang seperti ini akan tergantung pada motivasi dia. Untuk membuat orang itu ikut bicara, beri pertanyaan pada orang yang duduk dekat dengannya, lalu berikan pertanyaan berikut pada dia. Kalau ada orang yang merasa superior, tanyakan pandangannya atau pengalamannya. Sebutkan bahwa kita tahu dia punya pengalaman, tetapi jangan berlebihan. Ucapkan terima kasih yang tulus selesai dia memberi pandangan.
Demikian semoga bermanfaat
0 Comments