GUREE.ID, LHOKSEUMAWE, Kepala sekolah selaku manajer pembelajaran dan manajer administrasi di sekolah mutlak harus memiliki kompetensi kepribadian, manajerial, Kewirahusaan, Supervisi dan Sosial, dan. Kondisi kekinian manajer sekolah dalammenjalankan tugasnya harus ditambah dengan kompetensi digital. Walaupun Kepala sekolah bukan generasi mileneal, tetapi kepemimpinannya harus milineal. Sebelum berlanjut ke Kepemimpian mileneal ada baiknya kita tahu dengan istilah:
1. Generasi mileneal adalah generasi yang lahir antara tahun 1980 dan 1995 begitu kata para ahli atau generasi yang berusia antara 25 tahun dan 40 tahun. Generasi mileneal disebut juga generasi Y, sedangkan generasi sebelumnya disebut dengan generasi X. Generasi milineal memiliki karakter sebagai generasi yang gaya hidupnya dipengaruhi oleh internet, artinya segala kebutuhan hidup dan aktifitas dimanjakan oleh internet. Mengingat masuknya internet ke Indonesia pada tahun 1990, tepatnya Mileneal Indonesia yang lahir di tahun 1990. Generasi Milineal adalah anak muda yang berpendidikan tinggi dan doktoral. Generasi milineal memiliki optimisme lebih tinggi dalam meraih kesuksesan.
2. Generasi Pasca milineal atau genearsi –Z istilah para ahli, mereka lahir antara tahun 1995 dan tahun 2010, atau definisi lain mereka yang lahir antara tahun 1996 dan tahun 2015. Karakternya Generasi ini seperti tidak dapat dipisahkan denga internet dan Gadgetnya, lebih cendrung berinovasi. Generasi Z lebih pragmatis dibandingkan generasi Milineal yang lebih idealis.
Batasan Usia dari pengelompokkan generasi pada uraian diatas sangat jelas bagi seorang kepala sekolah, yang di pimpin itu ada generasi milineal pada sebagian guru dan generasi -Z yaitu siswa. Usia kepala sekolah rata-rata 50- 55 Tahun. Sangat sedikit yang mIleneal dan tidak sedikit yang akan memasuki pensiun(60 tahun). Sudah pasti rata-rata usia kepala sekolah bukan mileneal, tetapi kepemimpinan kepala sekolah harus melineal mengingat yang dilayani generasi mileneal. Tidak ada tuntutan manajer sekolah harus mahir digital, tetapi mengikuti perkembangan digital. Kepala sekoLah harus mengikuti tren perkembangan sistem informasi Pendidikan dan dunia global, Jika tidak sekolah yang dipimpinnya akan ketinggalan informasi. Perkembangan yang paling cepat saat ini dan tidak pernah stagnan adalah sistem informasi dan manajemen.
Dalam menjalankan aktifitas selaku manajer sekolah, betapa banyak kendala yang dihadapi bahkan sampai panik ketika dihadapkan pada manajemen data dan informasi. Penyebabnya adalah kepala sekolah apatis dengan teknolgi informatika dan manajemen. Penegasan sekali lagi, tidak harus manajer yang menginput data dan kebutuhan lainnya, bagaimana memenag data menjadi sebuah informasi. Bisa di maksimalkan tenaga yang ada, tetapi kepala sekolah harus paham arahnya dan penggunaan data ke mana.
Hampir seluruh administrasi bisa dikelola dengan manajemen data, Admistrasi Kurikulum, Administrasi Kesiswaan, Administrasi Sarana dan Prasarana, Administrasi Humas dan Lingkungan, Administrasi Keuangan dan Barang, Administrasi Kepegawaian dan Administrasi Penilaian. Kondisi hari ini yang sudah berbasis Komputer Try Out dan Ujian Sekolah, Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) dan Evaluasi Diri Sekolah (EDS), E-Rapor dan E-RKAS. Kalau RKAS sudah Onlin berarti semua Standar Pendidikan sudah harus berbasis digital. Sebagai contoh Tracer studi Alumni, jika dilakuakn secara manual tidak akan maksimal dan membutuhkan waktuyang lama untuk menemukan dan mengumpulkan para alumni. Dengan menggunakan aplikasi dalam waktu singkat bisa terdata di mana kerja dan jabatan apa, tahun berapa dengan sangat mudah.
Tren generasi Y dan Z saat ini mereka lebih banyak bersama HP dibandingkan buku, dengan demikian sekolah harus hadir untuk memfasilitasi mereka dengan bacaan penunjang pembelajaran melalui Android. Bentuk fasilitasi bisa berupa sekolah membuka Pustaka Digital, bekerja sama dengan Sekolah Digital dalam hal aplikasi pembelajaran. Ada sekoah digital yang sudah mengkalim bahwa meraka memliki 6 juta siswa, dengan ruang tidak ada, transpor tidak perlu, Fasilitas penunjang lainnya tidak ada, bukan seperti sekolah reguler yang memiliki gedung yang mewah.
Kepemimpinan kepala sekolah yang mileneal, bagaimana mengelola sekolah berbasis digital dan bukan untuk megah-megahan tetapi kebutuhan karena yang dididik adalah generasi mileneal. Kepemimpinan kepala sekolah mileneal lebih kepada kebijakan tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan sekolah, sesuai dengan indikator literasi digital di sekolah, basis budaya sekolah yang tercantum dalam gerakan literasi Nasional. Tulisan ini tidak bersifat menggurui rekan kepala sekolah, tetapi untuk lebih memotivasi diri dalam memenuhi indikator literasi digital di sekolah.
by:mukhtarilyas
Baca juga:
0 Comments