Guree.ID, Lhokseumawe, Sosialisasi dan Pelaksanaan Simulasi UKBI Adaptif
Merdeka Bagi Dosen, Kepala Sekolah, dan Mahasiswa di Kota Lhokseumawe
diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Aceh sebagai Badan Pengembanagan dan
Pembinaan Bahasa bekerja sama dengan FKIP Unimal Lhokseumawe. Begitu
disampaikan oleh Bapak Agus Priatna dari Lembaga Bahasa Aceh selaku
Panitia. Lima Puluh peserta yang
mengikuti simulasi ini mendapatkan fasilitas Jemala (Headset), sebagai
fasilitas ujian simulasi. Apapun hasilnya nanti, ini hanyalah uji coba dan
sebagai Langkah awal untuk memperbaiki Kemahiran Berbahasa Indonesia. Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) saat
ini menggunakan aplikasi yang canggih berupa penyesuaian dengan kemahiran
peserta. Aplikasi secara otomatis berhenti jika kemampuan peserta berada pada
tingkat rendah dan sebaliknya, soal terus bertambah bagi peserta yang lancar
dan benar dalam menjawab.
Dekan FKIP UNIMAL Dr. Muhammad Yusuf, MT dalam sambutannya mengatakan
bahwa UKBI mejadi tolok ukur seseorang cakap dan mahir dalam berbahasa
Indonesia. Harapannya kerja sama ini terus berlanjut dan bisa diikuti oleh
seluruh mahasiswa dan dosen.
Untuk apa UKBI, sertifikat UKBI menjadi syarat bagi kelulusan akhir
mahasiswa, Guru dan Dosen. Bagi guru dan dosen sertifikat harus peringkat
Unggul. Memasuki dunia kerja seperti Perbankan juga diminta Sertifikat UKBI.
Pengalaman kami dalam mengikuti Simulasi perdana ini, Sesi awal dimulai
dengan mendengarkan naskah dan menjawab soal, sesi ke dua membaca dan
memperbaiki kaidah Bahasa Indonesia, disajikan kalimat yang salah dan harus
diperbaiki atau sudah benar. Sesi ke tiga masih pada membaca narasi, memahami,
dan menjawab soal yang berkenaan denga isi narasi. Sesi ke empat menulis sebanyak
100 karakter dengan tema yang muncul di monitor dengan waktu 15 menit. Pada
Monitor muncul seperti “Manfaat Susu Bagi Tubuh” ditambah dengan kata-kata
kunci lainnya. Sesi terakhir masih
membaca dan memahami berupa sajian informasi apakah dalam bentuk narasi atau
tabel, Peserta mengungkapkan apa maksud informasi tersebut dengan gaya Bahasanya
melalui rekaman microphone. Peserta intinya merespon dan berbicara tentang
sajian informasi yang muncul di monitor.
Berdasarkan sesi yang kami lewati di atas, kita diharapakan mahir dalam
mendengar cepat, membaca cepat, menulis dan berbicara Bahasa Indonesia yang benar.
Waktu
terus berlalu jika kecepatan dalam membaca tidak fokus. Konsentrasi sangat
penting dalam mendengar, membaca dan menulis, bisa dikatakan kunci sukses dalam
memahami sebuah tek harus betul-betul fokus.
UKBI di Sekolah
Pengalaman baik ini kiranya dapat kita sosialisasikan di sekolah bagi siswa
dan guru, supaya siswa dan guru bisa ikut UKBI. Bagaimana kitab isa berharap
peserta didik lebih mahir berbahasa jika kemampuan gurunya juga rendah. Menurut
saya semua guru diwajibkan untuk mengikuti UKBI setiap tahun, Kita perbaiki
dulu kualitas guru dalam berbahasa. Semua guru tidak hanya guru Bahasa Indonesia
saja. Karena Bahasa Pengantar kita di sekolah adalah Bahasa Indonesia. Tidak
mungkin seseorang lancar dalam mempelajari ilmu lain jika kemahiran
berbahasanya rendah. Idealnya bagi Guru dan Dosen peringkat UKBI harus Unggul
dengan nilai di atas 500.
Sekolah bisa membuat perencanaan dan bekerja sama dengan Balai Bahasa
Aceh, jika program ini bisa terlaksana dengan baik, saya yakin Gerakan literasi
di sekolah akan cepat berkembang. Selama ini Rapor sekolah didapat dari hasil Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan
Survey Lingkungan Belajar untuk melihat kemampuan literasi. Perpaduan hasil
dari UKBI dan AKM lebih lengkap dalam menganalisis hasil rapor sekolah, tentunya
menjadi bahan pertimbangan dalam Menyusun perencanaan sekolah.
Demikian dan terimakasih teruslah Bersama kami guree.id.
0 Comments